Poem


Menunggu

Waktu berjalan mundur
Kita sibuk menghitung tiap detik kejadian
Lenyap dimakan oleh pikiran
Dalam keinginan yang bergelantunggan
Dihiasi sayap-sayap penuh harapan
Maka biarkan waktu menentukan arahnya
Detakan detiknya yang bisa membangunkan
Tanpa harus tersadar dalam senyap
Yang mulai disinari mentari
merekah indah menyibak gundah
manusia berjalan membelakangi bayang
menangkap semua pancaran kehidupan
tapi seringkali debu jalanan
menghempaskan keinginan
yang terseret jauh hingga akhirnya menghilang
dalam lelah perjalanan
kita mungkin saja duduk bersila
sambil menikmati pemandangan
atau menghela udara segar
pada rimbun pepohonan
tapi ujung penantian
memaksa kita tetap harus
menapaki jalanan terjal

penuh bebatuan

Komentar